SUKABUMI—Jejakinformasi.id- Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Sukabumi selama dua hari terakhir memicu pergerakan tanah serius yang berujung longsor dan amblasnya badan jalan di jalur strategis Kiaradua–Bagbagan.
Peristiwa ini terjadi di ruas jalan Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, dan menyebabkan akses utama penghubung Palabuhanratu dengan wilayah Jampang dan Surade lumpuh total, Kamis (18/12/2025).
Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi jalan mengalami kerusakan parah Retakan besar memanjang membelah badan jalan disertai penurunan kontur tanah yang signifikan Struktur jalan tampak tidak lagi stabil, dengan sebagian aspal menggantung dan sisi tebing di sekitarnya terlihat labil Situasi ini diperparah oleh hujan yang hingga Kamis pagi masih terus turun dengan intensitas sedang hingga tinggi.
satu unit truk dilaporkan terperosok dan berhenti melintang di tengah ruas jalan yang amblas Posisi kendaraan yang terjebak tepat di area retakan membuat akses jalan semakin tertutup dan tidak memungkinkan kendaraan lain untuk melintas Beruntung tidak ada laporan korban jiwa, namun kerugian material serta gangguan mobilitas warga tak terhindarkan.
Akibat longsor dan pergerakan tanah ini kendaraan roda empat dipastikan tidak dapat melintasi jalur Kiaradua–Bagbagan. Bahkan kendaraan roda dua pun sangat tidak disarankan melewati lokasi kejadian mengingat permukaan jalan yang licin, tanah yang terus bergerak, serta potensi longsor susulan yang masih tinggi.
Sejumlah pengendara tampak terpaksa berhenti dan memutar balik, sementara warga sekitar berinisiatif membantu mengatur arus lalu lintas secara manual di tengah kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Warga setempat menyebutkan bahwa pergerakan tanah di kawasan tersebut bukan kali pertama terjadi, namun kali ini kondisinya dinilai paling parah dalam beberapa tahun terakhir. Jalur ini diketahui memang rawan bencana, terutama saat musim hujan, karena berada di kontur perbukitan dengan struktur tanah yang relatif labil.
Sebagai langkah antisipasi, pengguna jalan dari arah Surade, Jampang, maupun Jampangkulon yang hendak menuju Kota Sukabumi melalui Palabuhanratu diimbau untuk sementara waktu menggunakan jalur alternatif via Lengkong. Jalur tersebut dinilai lebih aman meskipun memerlukan waktu tempuh yang lebih panjang.
Selain di jalur Kiaradua–Bagbagan, laporan sementara juga menyebutkan adanya beberapa titik longsor di sepanjang jalur Sabuk Geopark Ciletuh, khususnya di ruas Loji menuju Palabuhanratu. Kondisi ini menunjukkan bahwa dampak hujan berkepanjangan telah meluas dan berpotensi mengganggu akses wisata serta aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah selatan Sukabumi.
Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal atau beraktivitas di daerah rawan longsor. Warga juga diimbau untuk mengikuti arahan petugas serta memantau informasi resmi dari pemerintah daerah dan instansi terkait guna menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Hingga berita ini diturunkan, akses jalan Kiaradua–Bagbagan masih terputus total dan belum dapat dilalui. Penanganan lebih lanjut masih menunggu langkah teknis dari dinas terkait, mengingat kondisi tanah yang belum stabil dan cuaca yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
(Candra)












