Notification

×

Iklan

Iklan

Desa Orahili Melakukan Rembuk Stunting Sekaligus Membuat Komitmen

Sabtu, 29 Juni 2024 | 11:39 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-29T04:39:22Z
JEEJAKINFORMASI.ID Nias - Jumat, 28 juni 2024, Desa orahili kecamatan Bawolato kabupaten Nias menyelenggarakan Rembuk Stunting Desa, acara dimulai Pukul 09.00 WIB pagi hari, di tempat balai sanggar seni budaya desa orahili, dihadiri oleh kepala desa bersama seluruh Aparatur Desa orahili, turut hadir camat Bawolato, kampus Bawolato yang diwakili oleh dokter yuniarman waruwu, Bidan Desa, ketua dan Anggota BPD, Kader Posyandu,  ketua dan anggota PKK, Perwakilan ibu hamil, dan seluruh tokoh masyarakat desa orahili

Sebagai info, Rembuk Stunting merupakan rangkaian pertemuan tahunan yang dilakukan Desa dalam rangka membahas hasil diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion) untuk membuat, membahas dan menetapkan komitmen Desa dalam menetapkan program atau kegiatan pencegahan dan penanganan konvergensi stunting Desa.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan Rembuk Stunting adalah: Evaluasi, Diskusi, serta menyusun program penurunan stunting di Desa orahili.
Kepala desa orahili, Anwar bawamenewi menyampaikan kepada warganya saat berlangsung rapat stunting, "desa orahili masih terdapat 2 orang anak anak yang di katakan stunting tahun 2024, yaitu anak dari ibu ketua Posyandu krismawati zebua, dan satu orang dari masyarakat biasa dari anak ibu Yurima tafonao dan itu sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak bidan desa dengan ukuran pertimbangan badannya dengan umur tidak sesuai, maka dengan hal itu pemerintahan desa orahili mengupayakan tahun 2025 tidak ada lagi anak anak  stunting di desa orahili dengan adanya penanganan serius. 

"Kami pemerintahan desa orahili berharap adanya saling kerja sama dalam menjaga kesehatan anak anak, agar terhindar dari yang namanya anak anak stunting. 

Dalam penyampaian kapus Bawolato yang diwakili oleh dokter yuniarman waruwu menyampaikan, " Stunting adalah sangat perlu penanganan serius dalam hal gizi, karena kurangnya perawatan anak mulai dari nol dalam kandungan ibu hamil sampai lahir umur dua tahun setelah lahir bila tidak penuh ibu melakukan memakanan makanan yang bergizi bisa menimbulkan anak tersebut kurang sehat, karena apa yang di makan oleh ibu anak juga ikut memakan melalui saat dalam kandungan dan juga saat menyusui anak balita. 
"kami dari puskesmas Bawolato menyampaikan saran yang baik kepada bapak ibu agar anak anak kita memberikan gizi yang baik yang masih ada dilingkungan kita seperti nasi, pisang, Ubi, daun singkong, buah buahan, Susu, dan sesekali juga mengkonsumsi daging sesusai keadaan lingkungan yang ada, yang merupakan kesehatan empat sehat lima sempurna, terapnya kepada warga desa orahili. 

Camat Bawolato Firyusuf Hulu S.E menyampaikan kepada kepala desa dan juga kepada posyandu agar ibu hamil dan balita benar-benar dilakukan penanganan serius agar anak anak balita tidak ada lagi yang namanya stunting  di kecamatan Bawolato, dan kita sepakat menyatakan komitmen mempercepat penurunan stunting di desa dengan target 14% pada tahun 2024, kita berharap bersama dengan adanya kerjasama dan kesepakatan tahun 2025 tidak ada lagi yang namanya anak anak stunting di kecamatan Bawolato maupun keseluruhan sekabupaten Nias. 

dengan cara anggota posyandu desa harus tau tugasnya dengan mengetahui anak anak balita dan juga ibu hamil di di setiap dusun dan desa untuk mendorong anak dan ibu hamil setiap bulan wajib datang untuk imunisasi, sehingga ada peningkatan penanganan anak anak dan ibu hamil yang kurang sehat. 

Semoga dengan adanya kerjasama yang baik dari masyarakat dan juga pemerintah Desa tidak ada lagi yang namanya gizi buruk, semuanya sehat tutupnya. 
Kegiatan tersebut langsung menandatangani peryataan komitmen menurunkan stunting desa orahili, dan membagikan sembako gizi kepada anak-anak yang di nyatakan anak  stunting (kurang gizi), kegiatan tersebut berlangsung aman dan kondusif. (FON ZEB)
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita TerbaruUpdate