JEJAKINFORMASI.ID, Sumatera Utara - Evi Indah Sari berusia 19 tahun merupakan warga Desa Sidojadi Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal tidak pulang kerumah selama lebih kurang 15 jam setelah mengantarkan kakaknya ke Desa Salambue Kecamatan Panyabungan pada hari rabu tanggal 24 April 2024 sekitar pukul 19.00 wib.
Awalnya pihak keluarga merasa heran karena sudah memasuki pukul 21.00 wib malam korban belum juga terlihat pulang ke rumah, khawatir terjadi sesuatu, pihak keluarga menghubungi kakaknya Evi di Salambue via telepon, namun jawaban si kakak bahwa evi sudah berangkat dari rumahnya pulang menuju ke Sidojadi.
“pada pukul 19.00 wib tadi malam korban mengantar kakaknya ke Desa Salambue, tapi sudah mencapai pukul 21.00 wib Evi belum juga pulang ke rumah, kami hubungi kakaknya dan kakaknya mengatakan Evi sudah pulang, “ucap Adi saat ditanyai awak media.
Karena belum juga pulang, sementara handphone nya tidak aktif saat dihubungi, akhirnya atas kesepakatan dan musyawarah, pihak keluarga korban memutuskan untuk melakukan pencarian mulai dari sepanjang jalan umum sambil bertanya kepada setiap orang yang dikenal hingga menelusuri kembali dijalan menuju rumah kakak korban di Salambue, namun pada malam itu belum ada ditemukan tanda-tanda keberadaan korban yang merupakan anak ke 5 (lima) dari 6 (enam) bersaudara, diketahui anak dari pasangan suami istri Sumadi (55) tahun dan Nursahara (54) tahun ini.
“Pukul 21.00 WIB kami pihak keluarga langsung berpencar dan bergerak mencari keberadaan korban".sebut adi keluarga korban.
Adi juga mengatakan pencarian terus dilakukan sampai pagi harinya dengan menelusuri sungai pintu air yang akhirnya pada pukul 12.00 wib kamis siang Evi ditemukan tergelatak ditengah sungai Aek Pohon tepatnya di daerah Saba Lolap Desa Salambue dengan kondisi tubuh sudah meninggal dunia.(25/04/24) kamis siang.
Jasad gadis berusia 19 tahun tersebut pertama kali ditemukan oleh saksi masih merupakan pihak keluarga korban yang pada saat itu sengaja melakukan pencarian dengan menyusuri arus sungai pintu air dan kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Panyabungan.
Begitu menerima informasi, pihak petugas langsung turun ke lokasi penemuan jasad korban dan melakukan evakuasi dengan dibantu oleh warga.
"Kami menemukan korban tergeletak tak bernyawa di area Saba lolap, wilayah Desa Salambue, kecamatan Panyabungan, kabupaten Mandailing Natal sekitar pukul 12.00 WIB dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Polsek Panyabungan".lanjut Afriadi.
Kini jasad korban sudah berada di ruangan instalasi pemulasaraan jenazah RSUD Panyabungan, dan pihak medis sedang melakukan pemeriksaan terhadap fisik dan penyebab kematian korban.
akibat adanya ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan atas persetujuan dari pihak keluarga kepada Polres Madina, rencananya mayat korban malam ini akan diberangkatkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.
Hal itupun dibenarkan oleh Plh Kasi Humas Polres Madina 'Ipda Bagus Seto dan menyebut autopsi dilakukan akibat adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Akan dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, malam ini berangkat menuju Medan".kata Bagus
Belum diketahui apa motif peristiwa ini, namun dugaan sementara dari pihak keluarga, sebelum korban meninggal dunia diduga ada kekerasan yang dialami korban, selain itu, Handphone, kalung emas dan sepeda motor yang dipakai korban ikut raib dan belum ditemukan
Informasi dihimpun, Pihak Kepolisian Polres Mandailing Natal masih terus mengumpulkan keterangan dari para saksi dan bukti, saat ini aparat Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus penemuan mayat korban.
Reporter: Mulyadi P Jambak