Pasca penutupan Tambang Emas di Kawasan Sungai Kotanopan yang baru-baru ini ditertibkan oleh Aparat Penegak Hukum menuai keluh kesah sedih dari para warga yang belakangan ini menggantungkan nasibnya sebagai penambang di sungai Kotanopan akibat ekonomi yang semakin tinggi sementara kebutuhan hidup semakin meningkat.
Hal itu mereka sampaikan saat Reporter Jejakinformasi.id JITV Perwakilan Sumatera Utara turun ke wilayah kotanopan untuk melihat langsung bagaimana respon masyarakat pada saat aktivitas penambangan dihentikan oleh Aparat Penegak Hukum.
Ada tiga Desa yang ditemui oleh Wartawan pada saat itu di Kecamatan Kotanopan, yaitu Desa Tabaringin, Desa Jambur Tarutung dan Desa Hutapadang.
Masyarakat di ketiga Desa tersebut menyampaikan keluhan yang sama kepada para wartawan, mereka para warga melalui awak media menyampaikan kepada Aparat Penegak Hukum dan Pemkab Madina agar aktivitas penambangan kembali dibuka, sebab kata warga, sejak beroperasinya tambang emas di kotanopan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dan menurut warga aktivitas tambang itu telah membuka satu lapangan baru untuk mengurangi angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di wilayah kotanopan.
Apalagi pada saat ini sedang memasuki bulan puasa di bulan ramadhan, tidak lama lagi semua umat muslim akan merayakan idhil fitri bersama, warga merasa sedih karena saat ini mereka seakan-akan kehilangan pekerjaan dan sudah pasti kehilangan mata pencaharian, karena hampir seluruh masyarakat kotanopan yan tingkat ekonominya rendah selama ini sudah merasakan betapa terbantunya mereka sejak tambang emas beroperasi.
Selain itu, saat ditanya oleh awak Media, tidak satupun mengatakan bahwa toke tambang disitu tidak membantu..semua masyarakat kotanopan yang ditemui awak media mengatakan bahwa, hasil dari tambang emas itu tidak pernah digunakan oleh pemilik tambang sebagai ajang untuk memperkaya dirinya sendiri.
Warga mengatakan, setiap minggunya hasil dari tambang itu selalu disalurkam kepada anak yatim di tiap desa secara bergiliran, bukan cuma anak yatim, bahkan para janda, Jompo dan warga miskin pun mendapatkan bagian setiap minggunya dari mereka toke tambang itu.
Seperti diutarakan seorang warga dari Desa Tabaringin Kecamatan Kotanopan inisial (S) kepada awak media. "Kami minta kepada aparat dan pemkab agar membuka kembali tambang itu, kami rakyat miskin mau mencari kerja dimana lagi, tidak ada lapangan kerja untuk kami, tidak pernah pemerintah memberikan pekerjaan untuk kami, selama ini kami hidup apa adanya, tidak bolehkah kami merasakan hidup sederhana dan bisa makan ikan setiap hari, tambang itu sangat berarti buat kami rakyat miskin ini, janganlah kalian hentikan karena kami harus membutuhi keluarga kami, apalagi ini sudah bulan puasa dan mau lebaran, darimana kami akan membahagiakan anak-anak kami, setidaknya kami bisa membelikan mereka pakaian baru dihari lebaran nanti, bisa membawa mereka menikmati bagaimana indahnya suasana lebaran di luar wilayah Kotanopan, Jangan miskinkan kami pak, kami masih butuh kerja untuk biaya hidup kami". Ucap S sambil berlinangan air mata.(13/03/24) sore.
Sampai saat ini akibat penutupan tambang tersebut, banyak masyarakat yang merasa kehilangan mata pencaharian,mereka pun bingung diantara Hukum, Kepentingan dan Kebutuhan Hidup.
Reporter: Mulyadi P Jambak