Banyuwangi -Jejakinformasi.id -Puluhan pelajar SMA N 2 Taruna Bhayangkara Jawa Timur tampak antusias menerima materi sosialisasi dan pembekalan tentang peluang menjadi anggota Polri di gedung Aula SMA tersebut.
Kepala Biro SDM Polda Jawa Timur Kombes Pol Harry Kurniawan didampingi Kombes Pol Nanang Haryono Kapolres Banyuwangi menggali potensi muda berbakat yang telah lebih dari dua tahun menempuh pendidikan di SMA Taruna satu satunya di Banyuwangi tersebut.
"Potensinya di sini sangat besar karena SMA 2 Bhayangkara ini adalah SMA yang sudah MOU dari kepala dinas pendidikan Jawa Timur dengan Polda Jawa Timur. Ya itu dikhususkan lagi dengan biro SDM Polda Jawa Timur," terang Harry kepada Wartawan Senin (4/3/2024).
Menurutnya, sosialisasi tersebut bukan hanya diberikan kepada SMA Taruna saja, tapi juga sejumlah SMA di Jawa Timur. Hal tersebut dikarenakan Polri memberikan peluang yang sama bagi calon-calon anggota Polri. Ia menegaskan, bekal utama yang harus dimiliki seorang calon anggota Polri adalah BETAH.
"Kami berpesan dalam recruitment anggota polri itu kita sudah ada yang namanya prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis)," sambung Harry.
Sementara itu, Mujib Kepala SMA N 2 Taruna Bhayangkara Jatim di Banyuwangi mengaku bangga, tahun ini ada 50 anak didiknya yang mendaftar ke Akpol dan 30 lainnya ke Unhan. Sementara tahun ini, sekolah yang ia pimpin telah menerima 249 peserta didik baru.
"Ada 678 pendaftar, kita seleksi jadi 463 dan yang terakhir lolos tahap tiga mereka tinggal 320 dan yang terakhir lolos ada 249 untuk TB 6 tahun 2024-2025," terangnya.
Menurutnya, seluruh anak didiknya telah memiliki karakter yang kuat dan latihan fisik yang memadai sehingga dipastikan siap menjadi calon-calon anggota polri ataupun militer yang potensial.
Selain berlatih fisik, anak-anak pun dibekali dengan pendidikan akademis memadai dilengkapi peralatan didik yang mempermudah proses belajar mengajar.
"Kami sudah kerjasama dengan Polda, ada pendidikan khusus untuk kelas 12. Sementara pendidikan akademis di ruang kelas ada LCD, laptop dan internet yang memadai," jelas Mujib.
Seluruh siswa tinggal di asrama sekolah dengan pengawasan ketat dari 17 pengasuh dimana 10 pengasuh dari Polres Banyuwangi dan 7 dari Brimob Bondowoso yang telah mendapat SK langsung dari Kapolda Jatim.
**(Bgs_JI),,,