Sumatera Utara -Jejakinformasi.id -beredar di Media Sosial melalui postingan akun Facebook bernama Yardin meminta bantuan akibat ketiadaan beras, biaya hidup dan biaya anak sekolah karena PTPSU sudah 2 (dua) bulan belum juga membayar gaji/upah karyawan. Bahkan sebelumnya pun PTPSU juga masih ada tunggakan gaji karyawan yang belum dibayarkan sejak tahun 2019 sampai 2023.
Dalam postingan tersebut yardin (pemilik akun fb) menuliskan " perjuangan kami masih belum selesai, mohon dukungan do'a dan bantuan buat kami seluruh karyawan PTPSU yang hari senin ini tanggal 18/02/24 mulai jam 08.00 Wib pagi kami akan meminta partisipasi di jalan simpang belimbing agar karyawan beserta keluarga bisa hidup sehat karena tidak gajian lebih dari dua bulan". Demikian dituliskan oleh yardin melalui akun Facebook nya pada tanggal 17 maret 2024 sekitar pukul 00.00 Wib tengah malam.
Selain itu, ia juga memposting gambar bertuliskan "MOHON BANTUAN" Karyawan Karyawati PTPSU tidak dapat gaji 2 (dua) bulan lebih, mohon uluran tangan, kami sudah tidak punya beras, biaya hidup dan biaya anak sekolah.
Selain itu, yardin juga memposting salah satu surat Notulen Pertemuan antara PEMPROVSU, Federasi SPPP DPD KSPSI Sumut dan PT. Perkebunan Sumatera Utara yang mencantumkan pendapat masing-masing tertanggal 14 Maret 2024 yang isinya:
Pendapat pengusaha bahwa pihak perusahaan belum bisa membayarkan gaji karyawan dikarenakan tidak ada uang yang tersedia diperusahaan. Karena sampai saat ini perusahaan belum membayar gaji karyawan maka, kuasa pekerja/FSPPP-SPSI berpendapat karena tidak ada kepastian dari pihak perusahaan untuk menyelesaikan upah karyawan mulai bulan januari dan februari 2024 beserta tunggakan upah lama sejak 2019 hingga 2023, maka pekerja tidak akan melakukan aktivitas bekerja sebagaimana mestinya sampai gaji/upah yang dimaksud dibayarkan oleh perusahaan, dan kuasa pekerja/FSPPP-SPSI meminta agar perusahaan tidak mengambil suatu tindakan apapun, seperti Mutasi, Pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain.
Sementara itu disurat Notule postingan yardin PEMPROVSU berkomitmen untuk memperbaiki kondisi PT.PSU dalam beberapa tahun ini terkait hutang perusahaan dan gaji pegawai yang belum dibayar, solusi terlihat adalah dari hasil produksi namun itupun belum mencukupi.
PEMPROVSU juga sedang fokus memperbaiki tata kelola perusahaan untuk meningkatkan pendapatan namun pada pertemuan itu Pemprovsu belum dapat menyampaikan target waktunya.
Nasib karyawan PTPSU kini bagaikan kapal yang kehilangan pelabuhan, terombang ambing ditengah lautan tanpa arah tujuan. Maju terbentur pada karang sedangkan mundur ombak menghadang.
Sepertinya pihak PTPSU tidak memberikan solusi bagi karyawan dan seolah-olah telah menelantarkan seluruh karyawannya.
Para karyawan terpaksa harus turun kejalan bagaikan mengemis mengharap belas kasihan akibat Perusahaan tempat mereka bekerja seakan-akan tidak bertanggung jawab
Kepada siapa lagi mereka akan mengadu, disaat Ramadhan seperti ini mereka harus menanggung pedihnya hidup, belum lagi saat menjelang Idhil Fitri nanti, apakah PTPSU sekejam ini?
Reporter: Mulyadi P Jambak