Dr. Muhammad Faisal Situmorang selaku Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal saat bincang-bincang dengan awak media berikan tips agar tubuh tetap sehat selama berpuasa.
Supaya kedua tujuan itu dapat tercapai diperlukan pengaturan pola makan secara khusus untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.
Dijelaskannya, Pola makan dapat diartikan merupakan suatu kebiasaan menetap dalam hubungan dengan konsumsi makanan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan seperti makanan pokok, sumber protein, sayur, buah dan frekuensi makan. Ada pola makan sehat dan tidak sehat.
"Pola makan yang tidak sehat selama puasa ramadhan seperti sering mengkonsumsi makanan siap saji, melewatkan makan sahur dan mengkonsumsi makanan dengan porsi yang berlebihan. Pola makan yang sehat itu suatu cara dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud untuk mempertahankan kesehatan dan status gizi selama berpuasa dengan mengatur asupan gizi saat berbuka dan sahur," jelasnya.(11/03/24)
Selama berpuasa, pola makan akan berubah, karena hanya diperbolehkan makan saat pagi sebelum terbit fajar dan menjelang malam hari. Lambung dibiarkan kosong selama sekitar 13 jam. Umumnya, tubuh memerlukan waktu 3-5 hari untuk beradaptasi dengan pola makan yang baru ini.
Meski lambung kosong belasan jam, dia menyampaikan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tubuh akan tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Energi tersebut berasal dari cadangan energi berupa lemak yang tersimpan di bawah kulit, serta glikogen yang tersimpan di otot dan hati.
Ia menganjurkan agar tetap melakukan aktifitas fisik atau berolahraga ringan, sehingga tubuh tetap fit meskipun sedang puasa.
"Berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau olahraga yang bisa dilakukan dirumah. Paling bagus itu berolahraga satu atau dua jam sebelum masuk berbuka puasa. Saya berharap, semoga masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan maksimal tanpa ada hambatan," tuturnya.
Kadis Kesehatan Madina ini juga mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan akan tetap dioptimalkan, meskipun dalam keadaan berpuasa.
"Jadi, jika masyarakat mengalami gangguan kesehatan silahkan hubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat," tambahnya.
Beliau juga mengajak seluruh rekan-rekan pegawai agar menjadikan bulan suci ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kebersamaan dalam beribadah.
"Mari jadikan bulan ramadhan sebagai momen untuk introspeksi diri, meningkatkan semangat kerja, dan memperkuat disiplin sebagai aparatur negara," ajak dr. M. Faisal Situmorang.
Dia juga memberikan kabar gembira bahwa Pemkab Madina telah meraih penghargaan dari BPJS Kesehatan dengan Predikat Universal Health Coverage
(UHC) Pemerintahan Daerah Kabupaten yang kedua se- Tabagsel.
"Program UHC merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Dengan adanya UHC, masyarakat dijamin mendapatkan layanan kesehatan pada pelayanan rumah sakit di kelas 3, baik rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta secara gratis," pungkasnya.
Reporter: Mulyadi P Jambak