Tapi sepertinya ini menjadi suatu kekhawatiran bagi sebagian rakyat di Kabupaten Mandailing Natal yang tingkat ekonominya masih rendah, karena stabilitas perekonomian di Madina saat ini tarpantau masih lemah dan merosot dilihat dari menurunnya minat serta daya beli masyarakat pada sejumlah titik pasar yang ada di Madina.
Salah satu pedagang pakaian di Pasar Baru Panyabungan (IM) mengatakan "daya beli masih sangat menurun, mungkin dampak sulitnya ekonomi sekarang ini ya, hari ini sudah memasuki 13 hari puasa, dimana biasanya kami para pedagang sudah mulai bolak balik belanja baik untuk persiapan stok barang maupun menutupi barang yang kosong, tapi sampai sekarang barang-barang masih menumpuk karna tidak ada pembeli"ungkap IM kepada awak media.(24/03/24)
Hal yang sama juga terjadi pada penjual takjil dan bukaan puasa berdasarkan pantauan awak media di wilayah Pasar Kotanopan, mereka para pedagang kecil dan musiman pun mengaku resah akibat sepi pembeli, padahal mereka mengatakan biasanya pada bulan Ramadhan seperti ini selalu ramai, tapi tahun ini sangat sepi pembeli sehingga para pedagang pun mengaku tak jarang jualan yang mereka bawa ke pasar selalu tersisa banyak, bahkan tidak sedikit pedagang yang hasil jualannya tidak dapat menutupi modal.
"sepi pak, ini saja saya sudah sering nombok modal karna sangking gak lakunya, orang yang ke Pasar juga sepi, apa mungkin imbas ekonomi yang lagi sulit ya" ungkap salah satu pedagang.
Ardi Farizki pemerhati sosial menyebutkan "dalam hal ini pemerintah daerah seharusnya mencari solusi agar roda perekonomian kembali berjalan dan masyarakat juga dapat keluar dari situasi sulit saat ini".
Reporter: Mulyadi P Jambak
