Notification

×

Iklan

Iklan

Bikin Macet, Konvoi Truck Batu Bara Melaju di Pusat Kota Sawahlunto. Siapa Bermain

Senin, 18 Maret 2024 | 20:59 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-18T14:00:10Z
Sawahlunto -Jejakinformasi.id -Warga Kota Sawahlunto kian resah terhadap konvoi truk pengangkut batu bara yang melintasi jalan jalan  di pusat Kota Sawahlunto. Bagaimana tidak, selain membuat kemacetan panjang ditengah hari juga memperparah kerusakan jalan di sejumlah titik di ruas jalan provinsi tersebut.  

Warga akhirnya menghadang laju rombongan truk batu bara yang melintas di Kelurahan Lubang Panjang pada Jumat sore (15/3). Truck truk colt diesel tidak diizinkan warga melanjutkan perjalanannya menuju pembangkit listrik PT PLN Indonesia Power UPK Ombilin di Sijantang, Kecamatan Talawi 

Menurut salah seorang sopir kepada wartawan usai truknya dihadang warga dan tengah  parkir di ruas jalan dekat Kelok Cindua Sawahlunto mengatakan bahwa mereka disuruh parkir dulu oleh pihak kepolisian lalu lintas Polres Sawahlunto. 

" Kami disuruh parkir disini sama polisi, belum tau kapan akan boleh jalan lagi, katanya tunggu pengurus dulu, " ucap seorang sopir yang enggan disebutkan namanya. 
Sopir itu mengaku bahwa batu bara yang ia angkut adalah batu bara spek rendah atau Low Calory. Meski berwarna coklat seperti tanah liat namun menurut sopir tersebut batu baru itu bisa digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. 

"biarpun begini, bisa terbakar kok," kata sopir itu sambil menyodorkan sebilah bongkahan batu bara kepada wartawan. 

Diketahui bahwa baru bara low calory tersebut sengaja didatangkan dari luar kota Sawahlunto untuk menyuplai pasokan bahan bakar di UPK Ombilin. Pembangkit listrik di UPK Ombilin berkapasitas 2x100 megawatt membutuhkan pasokan batu bara sebanyak 60 ribu ton/bulan atau sekitar 2000 ton/perhari. 

Jika satu truk colt diesel mampu mengangkut muatan sebanyak 10 ton maka dibutuhkan setidaknya sebanyak  200 truk/hari untuk mengangkut batu bara melintasi sepanjang jalan di Kota Sawahlunto yang memang hanya satu arah saja.

Bisa dibayangkan betapa macetnya laju kendaraan ketika truk batu bara itu merayap melintasi kota di tengah hari. Belum lagi polusi udara yang ditimbulkan olehnya. Sangat rawan terjadi kecelakaan. 


Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sawahlunto ( Kasat Lantas) AKP Feriyuzaldi, SH, saat dikonfirmasi oleh awak media, membantah bahwa dirinya yang memerintahkan sopir  untuk memarkirkan angkutan truk batu bara tersebut di Kelok Cindua, dekat kantor Balaikota Sawahlunto  usai dihadang warga di lubang panjang. 

Ia mengatakan, bahwa dirinya hanya menyuruh menghentikan truk sambil menunggu arahan dan konfirmasi dari pengurus. 

" Tadi, saya hadir bersama Kadishub saat dilakukan penyetopan oleh warga," ujar Kasat Lantas

Menurutnya permasalahan ini dikembalikan  kepada Walikota, apabila memang tidak diizinkan, maka akan segera diambil tindakan dengan melarang sepenuhnya, 

" Tapi jika saat ini kita melarang, tentu tidak memiliki dasar yang kuat. Nantinya, justru kita yang akan disalahkan oleh para pengusaha," tukasnya lagi

Feriyuzaldi mengatakan bahwa secara tonase truk truk pengangkut batubara tersebut tidak masalah. Berbeda jika truk tronton yang masuk, pihaknya pasti akan akan melarangnya. 

"Mengenai hal ini, saya menyarankan rekan-rekan media untuk mengonfirmasi kepada Pak PJ Walikota. Kalau Pak PJ tidak mengijinkan, maka kita akan mengambil tindakan." Imbuhnya. 

Dihubungi terpisah, Pj Walikota Sawahlunto, Zefnihan, membantah dirinya terlibat cawe cawe  dalam pemberian ijin angkutan batubara melintasi pusat Kota Sawahlunto ditengah hari, sehingga telah meresahkan masyarakat pengguna jalan. Dikatakannya, pemerintah daerah tidak pernah mengeluarkan kebijakan tentang itu.    

"Sudah jelas,  ikuti saja aturan yang lama yaitu tidak diperbolehkan masuk kota pada siang hari," tegasnya.

Dikatakan Zefnihan dirinya tidak mau dibenturkan dengan pihak kepolisian atas  kejadian ini dan seharusnya ditegakkan saja aturan yang sudah berlaku sejak lama. 

Pantauan awak media, Minggu (17/3) aktifitas laju kendaraan batubara masih tampak melewati jalan jalan di Kota Sawahlunto. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka akan timbul permasalahan baru, bagaimana dengan nasib tambang tambang batubara di Sawahlunto? Bagaimana dengan ekonomi masyarakat yang berkerja di sektor pertambangan.


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita TerbaruUpdate