SAWAHLUNTO -Jejakinformasi.id -Beras lagi mahal-mahalnya di pasaran. Pemerintah menyebut, harga beras baru akan bergerak turun pada bulan depan.
Saat harga beras mahal itu, sawah yang siap untuk dipanen malah gagal panen di Sawahlunto, Sumatera Barat. Penyebab banjir adalah hujan yang turun dengan deras dan cuaca buruk.
Hujan yang mengguyur Kota Sawahlunto, Sumatera Barat sejak Senin (4/3/2024) malam menyebabkan Batang Malakutan di Desa Talago Gunuang meluap. Dampaknya, puluhan hektare sawah di daerah itu disapu banjir dan gagal panen.
Banjir melanda Kenagarian Talago Gunung dan Kolok, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Selasa (5/3/2024) dinihari. Hingga kini, genangan air masih terjadi.
“Sungai Batang Malakutan hulunya mulai dari Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok,” kata warga di sana.
Dampak banjir tersebut, selain merusak sawah di sekitar Batang Malakutan seluas 10 haktare yang baru ditanam dan delapan yang akan dipanen dengan perkiraan kerugian sementara sekitar Rp300 juta. Disamping itu juga menghanyutkan tiga ternak kambing.
Kepala Dusun Koto, Desa Talago, Gunung, Julamri membenarkan belasan hektare sawah milik petani terancam gagal panen. “Kondisi padi ada yang baru tanam, ada yang sudah menguning. Kerugian ditaksir hingga ratusan juta,” katanya.
Hingga pagi tadi, hujan masih lebat dan Batang Malakutan terus meluap. Masyarakat berharap perhatian pemerintah. “Dipastikan masyarakat gagal panen akibat bencana banjir yang menyapu sawah-sawah petani ini,” sebut dia.
Saat ini BPBD Kota Sawahlunto telah ditugaskan Wali Kota Zefnihan untuk melakukan koordinasi dengan OPD terkait untuk mendata kerugian dan melakukan langkah-langkah penanganan darurat.
Kepala BPBD Sawahlunto Dedi Ardona mengatakan, siang ini air Batang Malakutan berangsur surut. (IZ)