Notification

×

Iklan

Iklan

Maria Mendesak Agar Kepala Sekolah SMPN 1 Lima Puluh Baru Bara Tidak Melindungi Oknum Guru Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Kepada Keponakannya

Minggu, 04 Februari 2024 | 16:14 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-04T09:14:30Z


Jejakinformasi.id Tak terbendung lagi, dengan penuh sesak dan derai air mata, akhirnya Maria Pakpahan memberanikan diri mencurahkan semua isi hatinya di akun facebooknya Maria bathyo, rasa sakit, getir, dan pedih saat bersama suaminya bernama Elim Tondang yang juga seorang guru.

Maria mengakui sangat berat mengatakan hal ini, kepada media, Minggu (04/04/2024) karena peristiwa ini menyangkut aib keluarga, namun ini bukan aib biasa karena ada seorang anak perempuan polos, yang terluka, seorang anak yang sejak kecil sudah di tinggal meninggal ibunya sejak kecil, dan di tinggal ayah nya karena stress, hingga tidak selesai sekolah Dasar dan dengan perjuangan Bibinya di bawa ke Medan agar bisa lebih baik lagi, dan tinggal bersama mereka, karena di Bogor tidak lagi bersekolah.

Namun di luar dugaan, lepas dari penderitaan di Bogor, ternyata Ty semakin menderita lagi di Medan, karena tinggal dengan seorang Paman yang seharusnya melindungi keponakannya yang lemah dan butuh bimbingan justru menjadi sasaran nafsu bejad nya.

Lewat pengakuan Elim Tondang Paman nya kepada istrinya di kisahkan pada suatu kesempatan di mana rumah sedang kosong hanya mereka berdua, di jadikan kesempatan oleh Pamannya yang bernama Elim Tondang untuk melakukan dugaan tindak pelecehan seksual dengan cara memaksa untuk mencium, namun Ty inisial keponakannya melawan dengan sekuat tenaga, dan mendorong dengan keras, sehingga bisa lepas dari cengkraman sang Paman bejad, yang juga seorang guru di SMPN 1 Lima Puluh Baru Bara Sumatra Utara.

Akibat peristiwa memalukan tersebut, Maria akhirnya mengangkat ini ke media dan medsos, dengan harapan agar kasus ini menjadi pelajaran buat semua wanita di manapun, agar jangan takut bersuara, terhadap tindakan pelecehan sekecil apapun, karena itu akan membekas dan trauma mendalam.

Dan Maria juga mendesak kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Lima Puluh Baru Bara lewat akun Facebook nya, untuk mengambil tindakan tegas, jangan sampai ada korban lagi, baru menyesal.

" Jangan hanya karena mempertahankan nama baik sekolah, namun mengabaikan penderitaan seorang anak bangsa yang juga seorang wanita, seperti Kepala Sekolah adalah seorang wanita, bagaimana kalau hal itu terjadi kepada anak wanita kepala sekolah, apakah bisa menerima, '' Ujar Maria dengan tegas.

Dan lebih lanjut, Maria juga mendesak agar Dinas Pendidikan Lima Puluh Baru Bara segera mengambil tindakan tegas, demi nama baik dunia pendidikan di sana.

Dan untuk memperjuangkan harga diri keluarga besar Pakpahan, maka kami dalam waktu dekat akan menempuh jalur hukum, dan membuat laporan di kepolisian, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, sesuai dengan arahan pengacara keluarga kami.

Dan jika Kepala Sekolah belum juga merespon berita ini, maka jangan salahkan, jika kami menganggap Kepala Sekolah ada pembiaran terhadap oknum Guru Bejad yang bernama Elim Tondang ( eyp)
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita TerbaruUpdate