JEJAKINFORMASI.ID, Mandailing Natal - Niat hati menuntut ilmu dengan memilih sabar dan tabah meski jauh dari keluarga, menetap di Asrama adalah pilihan yang harus ditempuh demi cita cita suci yang akan dituju, disitulah tempat santri menuangkan segala suka dan duka jauh dari sanak saudara, di dalam Asrama itulah proses pembentukan dari manusia biasa menjadi manusia yang paham akan agama, adab, bahasa, paham akan alqur'an serta, di asrama lah pembetukan seseorang santri untuk dapat menjadi manusia yang berakhlaq dan Mandiri.
Namun Asrama itu kini hilang dalam sekejap, besarnya kobaran api dengan cepat menghanguskan Asrama para santri tempat mereka bernaung selama dalam pendidikan islami.
Rahmad (santri) terdiam sedih dan hanya bisa mengikhlaskan semua benda kesayangannya di asrama itu hangus menjadi abu dilalap ganasnya si jago merah.
"Saya ikhlas bang, semua yang hilang terbakar mungkin sudah kehendak yang kuasa,bersyukur kami masih selamat bang, mudah mudahan kami kuat menghadapinya bang". Sebutnya sambil menunduk sedih.
Salah satu Ustadz menjelaskan kronologis kejadiannya berawal pada pukul 12.00 Wib siang 12/2/24, upaya pemadaman pun langsung dilakukan oleh para santri dan Ustdaz di Komplek Pesantren sambil menunggu Pemadam Kebakaran yang sudah dihubungi via telepon. Namun akibat asrama terbuat dari kayu maka api dapat begitu cepat membesar, hingga menghanguskan hampir 4 asrama.
"Kami melihat ada api sekitar pukul 12 siang, apinya langsung besar, bercampur panik, kami berusaha memadamkannya dengan alat seadanya saja".ucap Ustadz.(13/02/24)
Selang tidak berama lama, 2 unit armada Damkar Madina tiba dilokasi menyusul 1 unit Damkar Kotanopan sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama api segera dapat dipadamkan, diketahui tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun tidak satupun barang benda para santri yang dapat diselamatkan.
Belum diketahui apa penyebab terjadinya kebakaran yang menghanguskan tiga Asrama santri tersebut, dan kerugian pun masih dalam perhitungan.
Reporter: Mulyadi P Jambak