Jejakinformasi.id Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kali ini, longsor terjadi di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, pada Rabu (24/01/2024) pagi.
Longsor terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Diduga longsor dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak malam sebelumnya.
Dalam video yang diunggah oleh warga, terlihat beberapa rumah yang berada di sekitar lokasi longsor ikut tergerus. Selain itu, terdapat pula tanah longsor yang mengancam beberapa rumah lainnya.
Berdasarkan informasi dari warga tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materil diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, namun diperkirakan kerugian materi mencapai puluhan juta rupiah bahkan bisa mencapai ratusan juta, bila pergerakan tanah terus berlanjut. Karena ada beberapa rumah lagi yang masih terancam oleh longsor tersebut,” ungkap Nurjaya salah seorang warga melalui sambungan seluler
“Tanah tebing di lokasi longsor masih bergerak terus-menerus, sehingga ada kemungkinan besar akses jalan menuju Kampung Tenjojaya akan tertimbun,” sambungnya
Pihak BPBD Kabupaten Sukabumi terlihat sudah terjun ke lokasi. Namun sampai berita ini diterbitkan belum ada informasi resmi dari pemerintah terkait kejadian tersebut.
"Ini lokasinya di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11. Awalnya, ada warga yang melaporkan ke saya sekitar pukul 06.00 WIB. Rumahnya mengalami ulang-retak," kata ketua RW setempat, Pian Sopian, kepada wartawan, Rabu 24 Januari 2024.
Pian pun Memeriksa kondisi rumah warga yang dilaporkan mengalami kerusakan. Di lokasi Pian mendapati tanah pada tebing di komplek perumahan mengalami retak-retak sehingga bergerak turun perlahan.
“Mendapati hal itu, saya langsung perintahkan warga keluar dari rumah mereka masing-masing. Alhamdulillah tidak ada korban karena warga cepat mengungsi,” ujarnya.
"Ini lokasinya di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11. Awalnya, ada warga yang melaporkan ke saya sekitar pukul 06.00 WIB. Rumahnya mengalami ulang-retak," kata ketua RW setempat, Pian Sopian, kepada wartawan, Rabu 24 Januari 2024.
Pian pun Memeriksa kondisi rumah warga yang dilaporkan mengalami kerusakan. Di lokasi Pian mendapati tanah pada tebing di komplek perumahan mengalami retak-retak sehingga bergerak turun perlahan.
“Mendapati hal itu, saya langsung perintahkan warga keluar dari rumah mereka masing-masing. Alhamdulillah tidak ada korban karena warga cepat mengungsi,” ujarnya.
Terdapat cukup banyak bangunan rumah warga yang tertimbun langsung di tanah longsor. Pian menyebut juga terdapat beberapa bangunan rumah warga lain yang kondisinya terancam.
"Mudah-mudah (longsor) tidak berlanjut. Tapi kalau melihat keadaan saat ini, masih ada potensi ini akan berlanjut (longsor susulan). Tanahnya masih turun," ungkapnya.
Pian meminta semua elemen pemerintah yang terkait bisa menangani kondisi di wilayahnya. Menurut Pian perlunya upaya mencegah agar tidak terjadi longsor susulan yang bisa mengancam keselamatan warga.
"Apalagi sekarang sering hujan. Kalau turun hujan besar lagi, debit air dari atas mungkin tak akan terbendung. Ini akan berdampak pada kami karena tempat tinggal kami berada paling rendah," tutur Pian.
Camat Cibadak, Abdul Naafi, menyebut hasil pendataan terdapat sebanyak 10 rumah yang terdampak tanah longsor. Selain itu terdapat empat rumah warga lain yang kondisinya terancam.
"Untuk penanganan sementara, tentu saja kita melakukan evakuasi. Dalam hal ini terutama bagi rumah-rumah sekitar untuk dikosongkan. Jangan sampai ketika terjadi lagi longsor menimbulkan korban jiwa," kata Abdul.
Sementara ini bagi warga yang rumahnya tertimbun maupun terancam mengungsi ke rumah kerabat atau saudara terdekat. Kalaupun tak ada saudara terdekat, kata Abdul, pemerintah akan mencari alternatif rumah warga lainnya yang cukup aman ditempati.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya 10 rumah yang tertimbun tanah longsor,” tutupnya.