JEJAKINFORMASI.ID.GARUT- Adanya pembangunan rumah tak layak huni (Rutilahu) di wilayah Desa Dayeuhmanggung Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, milik ibu Imas ucih dan ibu Eti tepat nya di Kp Babakan cialiwung Rt 04 Rw 02 cukup menggemparkan, pasalnya pengerjaan rehabilitas yang tuntas di kerjakan ini yakni alhasil murni dari swadaya masyarakat dan para agnia. Adapun pembangunan nya program rumah tidak layak huni ( rutilahu ) ini sangat diapresiasikan seluruh kalangan masyarakat di Dayeuhmanggung.
Terbentuknya penuntasan dua unit rumah di Kp. Babakan cialiwung ini digelar secara swadaya murni dari kalangan masyarakat dan para agnia, adapun program lingkungan ini terlaksana atas sokongan bahan, jasa kerjasama dari kemampuan masyarakat, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas dan agnia yang berada di lingkungan Desa Dayeuhmanggung.
menurut keterangan dari Rw 02 Toni Rahayu ketika di konfirmasi lewat Whas Up oleh tim Jejak Informasi.id, juma't ( 02-01-2024 ) menyebutkan," pembangunan dua unit rumah tidak layak huni ini kami bangun berdasarkan para agnia dan warga pa dan di bantu oleh pa Bhabinsa dank Bhabinkabtibmas, ya silahkan bilamana ada yang menyumbang dalam bentuk apapun kami terima, punya kayu silahkan, punya besibukup juga silahkan, dan alhamdulilah dua unit terwujud pa " pungkas nya.
Menurutnya ( Rw 02 ) berjalannya program pembangunan Rutilahu ini tak terlepas dari peranan penting kepedulian para lembaga Rt dan juga Rw beserta masyarakat nya, "Alhamdulilkah dalam program ini seluruh kalangan ikut serta dan bekerjasama untuk saling membantu sesama. Al hasil, program ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses ", pungkas Toni
Dalam hal ini, Toni Rahayu sebagai yang di tuakan dalam pembangunan ini berharap, kepada Pemerintah agar berperan aktip dalam mengawasi tentang program yang sedang berjalan ini, " ya kami disini berharap lah kepada pemerintah tepat nya Kepala Desa Dayeuhmanggung bisa menghadiri program masyarakat ini, terlepas apapun itu yang saya harap kan secara pribadi kepedulian dan kehadiranya, begitu barangkali pa ", pungkasnya.
( Roni Santosa )