Notification

×

Iklan

Iklan

Guru di Kecamatan Mandalawangi Peringati Hari PGRI ke 78

Sabtu, 25 November 2023 | 15:24 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-25T08:24:44Z

Banten | Bertemakan Transformasi Guru, Wujudkan Indonesia Baru, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Kecamatan Mandalawangi kabupaten Pandeglang memperingati HUT PGRI ke 78 dan Hari Guru Nasional 2023. 


Acara tersebut digelar di Aula Koperasi Kagum, Kampung Pari Desa Pari kecamatan Mandalawangi kabupaten Pandeglang, Sabtu 25 November 2023.


Dalam sambutan Ketua Umum PGRI yang disampaikan Ketua PGRI Cabang Kecamatan Mandalawangi Mahpudin,M.Pd bahwa PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan,serta berkhidmat untuk memajukan pendidikan nasional.


Momen ini penting diperingati setiap tanggal 25 November tiap tahunnya. Seperti peringatan Hari Guru Nasional, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).


Berdasarkan itu, tema Hari Guru Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar". Diatur pada surat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek) Nomor 36927/MPK.A/TU.02.03/2023.


Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hari Guru Nasional juga bertepatan dengan berdirinya PGRI pada 25 November 1945. Sebelum berubah menjadi nama PGRI, pada tahun 1912, organisasi ini masih bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). 


PGHB didirikan sebagai wadah bagi semua kepala sekolah, guru desa, guru bantu, hingga perangkat sekolah lainnya. Pada tahun 1932, PGHB mengubah namanya menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). 


Pada saat itu, Belanda sebagai negara penjajah, tidak menerima unsur nama Indonesia dalam PGI. Hal itu karena dianggap sebagai sebuah ancaman untuk mereka.


Pada jaman penjajahan Jepang, PGI dilarang untuk melakukan aktivitas. Namun, pasca proklamasi kemerdekaan, PGI menggelar Kongres Guru Indonesia yang pertama di Surakarta, Jawa Tengah.


Tepatnya pada tanggal 24-25 November 1945. Kongres tersebut menghasilkan keputusan untuk menghapuskan perbedaan suku, ras, agama, politik dan lainnya.


Dalam keterangannya Ketua PGRI Kecamatan Mandalawangi Mahpudin,M.Pd menyampaikan bahwa Persatuan Guru Republik Indonesia hadir sebagai wadah perjuangan para guru, dimana PGRI ikut berperang melawan kebodohan dan keterpurukan.


Selain itu, dirinya mengatakan bahwa PGRI pada peringatan HUT ke-78 serta Hari Guru Nasional tahun 2023 telah melaksanakan berbagai kegiatan di masing-masing dan hari ini merupakan kegiatan puncak di tingkat kecamatan.


Hadir dalam kesempatan itu, unsur Forkopimcam diantaranya, Camat Mandalawangi, Kapolsek, Kapus PKM Mandalawangi, Babinsa, Korwil Pendidikan, Pengawas, anggota PGRI dan undangan lainnya.


Dalam kesempatan itu, Camat Mandalawangi H Wawan Setiawan, ST,M.Pd menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh guru yang hadir dalam acara tersebut. Dengan tema Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju. Kapolsek mengajak para guru untuk terus mendedikasikan diri demi kemajuan pendidikan serta lahirnya generasi cerdas berkualitas.


"Tema ini tidak hanya mencerminkan pentingnya peran guru dalam membentuk masa depan generasi penerus, tetapi juga menggambarkan komitmen kita untuk terus bertransformasi guna menjawab tantangan zaman," kata Wawan.


Selanjutnya, Camat juga mengingatkan agar guru dapat terus bertransformasi dan beradaptasi dalam perkembangan zaman. 


Untuk itu dirinya mengajak semua guru untuk terus meningkatkan literasi digital dan memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu yang efektif dalam pembelajaran serta sebuah kesiapan menyambut era 5.0.


Pada peringatan HUT PGRI dan Hari Guru ini, ia menyampaikan bahwa PGRI menjadi garda terdepan dalam membangun dunia pendidikan di Indonesia dari keterpurukan, keterbelakangan dan kebodohan.


"Guru merupakan profesi yang menjadi suluh terbaik, agar anak bangsa dapat terus berjalan menuju ke arah yang mereka cita-citakan," ujar Wawan.


Dengan perubahan jaman, guru harus mampu adaptif dalam merespon segala perubahan dengan saling belajar dan berbagi.


Untuk itu, dirinya berpesan untuk selalu bersungguh-sungguh dalam bekerja, mengutamakan integritas, dedikasi dan loyalitas dalam mencetak generasi bangsa.


"Saya minta bapak dan ibu semua untuk terus berjuang bekerja dengan sungguh-sungguh menjaga integritas, dedikasi dan loyalitas dalam mencetak generasi. Jadilah suluh penerang bagi bangsa, negara dan kemanusiaan. Mari kita wujudkan mimpi para pejuang kemerdekaan terdahulu," tandasnya.***


Penulis: SN 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita TerbaruUpdate